Mantan wasit top Liga Inggris, Graham Poll meyakini sedalam-dalamnya kalau ban kapten Timnas Inggris yang selama ini membelit di lengan John Terry harus segera dicopot. Graham bosa memaklumi Terry sebagai kapten jika mampu memperbaiki kelakuannya di lapangan pertandingan.
Maksudnya, Terry bisa meneruskan jabatan kapten jika mampu menjaga sikap dengan lebih bisa menghormati keputusan dari petugas pertandingan atau korps wasit. Poll yang sejatinya belum memasuki usia pensiun mengumumkan pengunduran dirinya begitu musim lalu berakhir.
Apa yang diklaim Poll langsung maupun tak langsung berhubungan dengan insiden pada pertandingan Tottenham Hotspur kontra Chelsea di musim lalu. Saat itu Poll mengusir Terry keluar lapangan ketika The Blues menyerah 1-2 yang disambut Terry dengan protes keras. Kapten The Blues ini mempublikasikan pertanyaan alasan mengapa dirinya harus menerima kartu kuning kedua.
Alasan Poll dianggap Terry sangat mengada-ngada dan ‘mempermalukan’ Poll di muka umum. Insiden ini kemudian ditindaklanjuti oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) dan mengganjar Terry sebesar 10 ribu pound atas tuduhan kelakuan tak pantas. Dan rupa-rupanya insiden itu masih membekas di benak Poll.
Dalam otobiografi tentang dirinya yang berjudul 'Seeing Red' Poll tak lupa mengecam kelakuan buruk Terry berikut manajer Chelsea, Jose Mourinho. Ia mengecam pernyataan yang dikeluarkan kubu The Blues dan dianggapnya sebagai ‘serangan verbal’. “Saya pikir John (Terry) tidak layak menjabat sebagai kapten di Timnas Inggris,” sergah Poll kepada Daily Mail. “Anda bisa memiliki pandangan tersendiri dengan melihat kelakuannya terkait apakah Terry cukup pantas menjabat sebagai kapten.”
Poll sepenuhnya yakin apa yang ada dipikirannya. “Terry memiliki versi tersendiri yang kemudian dirinya terbukti bersalah. Tapi, nyatanya ia tidak berjiwa besar untuk meminta maaf atau bahkan meralat ucapannya yang termuat luas di media massa,” kecamnya. “Ini jelas bukan sikap yang layak dari seorang kapten The Three Lions.”
Dalam otobiografinya itu, Poll juga mengecam Mourinho yang kerap mengajukan protes sebelum, saat atau setelah pertandingan. Kecaman terhadap wasit akan membuat si petugas merasa tertekan dan ujung-ujungnya akan berimbas terhadap keputusan untuk memberi keuntungan bagi Chelsea. Sampai saat ini belum ada tanggapan dari Terry maupun Mourinho namun bukan tidak mungkin keduanya atau salah satunya akan menimpali komentar dari Tuan Poll.
Maksudnya, Terry bisa meneruskan jabatan kapten jika mampu menjaga sikap dengan lebih bisa menghormati keputusan dari petugas pertandingan atau korps wasit. Poll yang sejatinya belum memasuki usia pensiun mengumumkan pengunduran dirinya begitu musim lalu berakhir.
Apa yang diklaim Poll langsung maupun tak langsung berhubungan dengan insiden pada pertandingan Tottenham Hotspur kontra Chelsea di musim lalu. Saat itu Poll mengusir Terry keluar lapangan ketika The Blues menyerah 1-2 yang disambut Terry dengan protes keras. Kapten The Blues ini mempublikasikan pertanyaan alasan mengapa dirinya harus menerima kartu kuning kedua.
Alasan Poll dianggap Terry sangat mengada-ngada dan ‘mempermalukan’ Poll di muka umum. Insiden ini kemudian ditindaklanjuti oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) dan mengganjar Terry sebesar 10 ribu pound atas tuduhan kelakuan tak pantas. Dan rupa-rupanya insiden itu masih membekas di benak Poll.
Dalam otobiografi tentang dirinya yang berjudul 'Seeing Red' Poll tak lupa mengecam kelakuan buruk Terry berikut manajer Chelsea, Jose Mourinho. Ia mengecam pernyataan yang dikeluarkan kubu The Blues dan dianggapnya sebagai ‘serangan verbal’. “Saya pikir John (Terry) tidak layak menjabat sebagai kapten di Timnas Inggris,” sergah Poll kepada Daily Mail. “Anda bisa memiliki pandangan tersendiri dengan melihat kelakuannya terkait apakah Terry cukup pantas menjabat sebagai kapten.”
Poll sepenuhnya yakin apa yang ada dipikirannya. “Terry memiliki versi tersendiri yang kemudian dirinya terbukti bersalah. Tapi, nyatanya ia tidak berjiwa besar untuk meminta maaf atau bahkan meralat ucapannya yang termuat luas di media massa,” kecamnya. “Ini jelas bukan sikap yang layak dari seorang kapten The Three Lions.”
Dalam otobiografinya itu, Poll juga mengecam Mourinho yang kerap mengajukan protes sebelum, saat atau setelah pertandingan. Kecaman terhadap wasit akan membuat si petugas merasa tertekan dan ujung-ujungnya akan berimbas terhadap keputusan untuk memberi keuntungan bagi Chelsea. Sampai saat ini belum ada tanggapan dari Terry maupun Mourinho namun bukan tidak mungkin keduanya atau salah satunya akan menimpali komentar dari Tuan Poll.
0 komentar:
Posting Komentar