Selasa, 26 Juni 2007

Alasan Milan Gagal Boyong Henry dan Eto’o

Meskipun sukses meraih gelar Liga Champions 2007, sepeninggal Andriy Shevchenko, AC Milan mengakui daya gedor lini depannya jadi rada mandul. Karena itulah, di bursa transfer musim panas ini Rossoneri giat berburu penyerang top Eropa dan dunia. Salah satunya, striker Arsenal, Thierry Henry.

Kurang puas dengan hanya mengincar satu penyerang, Milan pun memberikan konfirmasi akan melakukan penawaran secara resmi kepada Barcelona untuk menggaet striker lincah asal Kamerun, Samuel Eto’o. Hal itu diungkapkan sendiri Wakil Presiden Klub sekaligus Chief Executive Rossoneri, Adriano Galliani.


Apa yang kemudian didapat Milan? Nol alias nihil. Henry akhirnya bergabung bersama Barcelona. Eto’o pun tetap bertahan di Nou Camp. Lantas, apa yang membuat Milan bisa kehilangan sekaligus dua target utama mereka?

Seperti yang dilansir Goal, Galliani hanya menunjuk satu faktor: duit (pajak). Gaji Henry di Barcelona mencapai 200 ribu euro atau sekitar Rp 2,4 miliar per minggunya. Dengan bejibunnya deal hak siar televisi, klub-klub Liga Premier (Inggris) dan La Liga (Spanyol) memang dapat mengeluarkan dana sebesar itu untuk menggaji pemain top. Meski mendapat bantuan dari hasil penjualan kostum dan merchandise, menurut Galliani, Milan tetap mentok untuk dapat menyeimbangkan kas pembukuannya terkait aturan pajak yang berlaku di Italia.

”Kami nyaris dapat menggaet pemain asal Prancis itu (maksudnya, Henry). Leonardo (mantan pemain Milan) telah bekerja keras untuk dapat meyakinkannya,” ujar Galliani yang tidak mempersoalkan besarnya nilai transfer yang dikeluarkan Barcelona untuk memboyong Henry yaitu sebesar 24 juta euro atau 16 juta pound lebih.

”Bukan masalah bagi kami untuk mengeluarkan 24 juta euro kepada Arsenal. Tapi, kami tidak mampu untuk mengeluarkan gaji (bersih, sesudah dipotong pajak) 10 juta euro per musim. Untuk lebih jelasnya, saya bikin perbandingan begini. Sebelum dikurangi pajak, kontrak Henry membuat Barcelona harus merogoh kasnya sebesar 15 juta euro. Tapi, bagi kami, dengan gaji sebesar itu, artinya kami harus mengeluarkan 20 juta euro,” tegas Galliani.

Tangan kanan pemilik klub Silvio Berlusconi, itu juga mengaku gara-gara soal pajak itulah yang membuat Milan gagal mendapatkan Eto’o andakaita Barcelona menempatkannya dalam daftar jual. ”Saat ini, Eto’o tidak berstatus dijual. Ia pun bersikukuh tetap ingin tinggal bersama Barcelona. Kami akui, namanya masih menjadi daftar teratas dari pemain yang kami incar. Masalahnya, ya itu tadi, finansial. Memboyong Eto’o akan membuat kami mendapat masalah yang sama apabila kami jadi merekrut Henry,” terang Galliani.

0 komentar: